Beras Merah Mengurangi Resiko Kerusakan Saraf Neuropati

Beras merah tak hanya mengurangi risiko diabetes karena kadar glikemik yang rendah, tapi juga bisa mengurangi risiko kerusakan saraf. Kandungan Vitamin B di beras merah ini lebih tinggi dibandingkan beras biasa.

Demikian disampaikan Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat yang juga konsultan neurologis dari Departemen Neurologi FKUI-RSCM, Dr. Manfaluthy Hakim, Sp. S (K). Ia mengatakan, beras merah kaya dengan vitamin B yang sangat diperlukan untuk menjaga sistem saraf supaya dapat bekerja dengan baik.

"Beras merah memiliki nilai glikemik yang rendah sehingga risiko diabetes berkurang. Selain itu, vitamin B dalam beras merah juga bisa mengurangi risiko kerusakan saraf atau neuropati," jelas Dr Luthy saat acara media workshop `Waspadai Gaya Hidup Berisiko Neuropati` di FX Sudirman, Jakarta, Kamis (6/6/2014).

Luthy juga mengatakan, kebanyakan orang zaman dulu sebelum memasak nasi, berasnya ditumbuk. Tapi anak sekarang, makan nasi saja susah. Padahal semakin pulen, kadar gulanya semakin rendah dan tinggi vitamin B.

Apa itu neuropati?

Neuropati, atau lebih dikenal dengan nyeri saraf atau kerusakan saraf, adalah kondisi umum di mana sistem saraf mengalami kerusakan. Neuropati dapat mempengaruhi sebagian tubuh (neuropati perifer (tepi), neuropati radial, neuropati ulnar), atau seluruh tubuh. Neuropati bisa disebabkan oleh kondisi medis (misalnya diabetes) atau ketika saraf terjepit (carpal tunnel syndrome), dan mengakibatkan nyeri akut atau kronis. Ada lebih dari 100 jenis kerusakan saraf berbeda. Berbagai jenis mungkin memiliki gejala yang berbeda dan mungkin membutuhkan jenis perawatan yang berbeda.

Tanda-tanda dan gejala neuropati?

Gejala umum neuropati banyak. Tergantung lokasi saraf yang rusak, gejala mungkin berbeda, tapi umumnya, gejalanya ketika mengalami kerusakan saraf adalah berikut.

Saraf otonomik—kehilangan kemampuan untuk mengontrol aktivitas tubuh secara tidak sadar atau setengah sadar
Ketidakmampuan untuk merasakan nyeri dada, seperti angina atau serangan jantung
Terlalu banyak berkeringat (atau hiperhidrosis) atau terlalu sedikit berkeringat (atau anhidrosis)
Pusing
Mata dan mulut kering
Sembelit
Disfungsi kantong kemih
Disfungsi seksual

Saraf motorik—kehilangan kemampuan untuk mengontrol pergerakan dan tindakan
Lemas
Atrofi otot
Kejang, atau fasciculation
Kelumpuhan

Saraf sensorik—kehilangan kemampuan untuk merasakan sakit dan sensasi lainnya
Nyeri
Sensitivitas
Mati rasa
Kesemutan atau merasa tertusuk
Merasa terbakar
Gangguan kesadaran akan posisi.

Kenapa beras merah ?
Beras merah merupakan sumber thiamine, niacin, dan vitamin B6 yang baik. Pada satu porsi beras merah mengandung 0.2 mg thiamine (vitamin B1), 2.6 mg niacin (vitamin B3), dan 0.3 mg vitamin B6.
Beberapa beras putih yang dijual di pasaran kini menambahkan vitamin B yang umumnya hilang pada masa pengolahan.
Beras merah juga lebih kaya akan mineral dibanding beras putih; Setiap porsi beras merah dapat memberikan kandungan 86 mg magnesium (22% dari anjuran asupan harian) dan 150 mg fosfor (15% dari anjuran asupan harian).
Sedangkan beras putih ‘hanya’ menyumbang 24 mg magnesium dan 69 mg fosfor. Magnesium penting untuk menjaga fungsi imunitas, jantung, dan saraf.
Sementara fosfor dibutuhkan untuk menjaga kesehatan fungsi ginjal, tulang, dan gigi.

1 komentar:

  1. Terima kasih atas saran dan pemberitahuannya. Ini sangat membantu sekali.

    Promo minyak goreng

    BalasHapus